Rabu, 15 Januari 2014

Warkop DKI : sebuah kejujuran dalam menghibur





entah sudah beberapa kali gue nonton filmnya, baik yang disiarkan di TV ataupun yang gue download langsung dari youtube. gue gak pernah bosen untuk menonton film the legend of comedy from indonesia. selalu sukses membuat gue tertawa meski gue baru di putusin pacar atau gebetan gue pacaran sama temen gue, warkop selalu sukses menghibur duka lara. sentilan politik yang langsung nyesss ke pemerintah (jaman orde baru) masih terasa. gue bukanlah penggemar warkop yang berat tapi gue selalu mencoba mencari tahu kisah terdahulu mereka. yang berawal dari teman kampus hingga jadi legend sampai sekarang, berawal dari aktivis kampus hingga sekarang mereka selalu di ingat. alur komedi yang diberikan warkop benar-benar bisa dinikmati disegala usia (meski sampai sekarang gue masih bingung setiap film warkop selalu ada tulisan: untuk 13 tahun ke atas) adik gue bahkan tertawa ngakak saat CHIPS ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional. benar benar menghibur! apa lagi kalau mendengarkan rekaman suara mereka yang beberapa masih ada nanu, bahkan ada yang bareng dengan srimulat. benar-benar menghibur bahkan sangat menghibur.

Merindukan Komedi yang murni menghibur
era komedi saat ini benar-benar sangat aneh menurut gue, dari yang main styrofoam(ntah benar atau salah tulisannya), pukul-pukulan, main tepung, coret-coretan menggunakan tinta. untuk menghibur merelakan diri sendiri menjadi badut (orang bodoh). ingat srimulat? sebuah grup lawak dengan anggotannya terbanyak di Indonesia bahkan di Dunia. gue juga menggagumi srimulat, meski sekarang belum eksis kembali karna anggotannya yang sudah menua, tapi tingkat kelucuannya masih terasa sampai sekarang, ingat mereka pernah make styrofoam? tepung? atau pun yang lain? tanpa itu mereka sudah sangat lucu. sama seperti srimulat, warkop juga sangat menghibur, komedi mereka benar-benar murni, berbeda lawakan yang mereka tampilkan di televisi dan di film sehingga film ataupun serial televisinya selalu di tunggu. karna mereka cerdas dalam melawak. tak ada kebohongan dalam menghibur, tak serta merta membuat penderitaan pemain (bahkan penonton) dengan memikirkan kenaikan rating.

Terselamatkan oleh Stand Up Comedy
ditengah permainan kasar, tepung, tinta, dan pukul pukulan styrofoam. bersyukurlah ada stand up comedy. menurut om Indro (personil warkop yang tersisa) warkop itu juga berawal dari stand up comedy hanya saja dalam bentuk grup. gue yang mendengarkan beberapa rekamannya juga berpendapat seperti itu. semoga aja para comic (sebutan para pelaku StandUp comedy) bisa seperti warkop. beberapa bahkan sudah memulai main film seperti Raditya Dika yang dulu seorang penulis. dia juga termasuk dari pionir pertama stand up comedy indonesia. lalu comic 8 yang isinya para comic yang main film gitu (gue juga belom nonton karna belom keluar di bioskop) semoga comic 8 bisa terus biar kayak warkop :)

semoga comedy indonesia bisa bangkit dari penderitaan tepung, styrofoam dan tinta