Terkait kasus sebuah SMP Negeri di Jakarta, yang videonya menyebar cukup heboh itu melalui BBM, Whatsapp serta jaringan apapun. ini cukup menyedihkan, yah meski gue seorang komedian (gagal) gue turut memperhatikan kasus ini dengan seksama. oh ya, ada yang sudah lihat videonya? saya belum loh, pinjem dong :v hahaha. okeh kita mulai bagaimana saya memahami kasus ini.
pada dasarnya setiap Remaja atau ABG masih perlu bimbingan, tentang memahami ini itu, kita musti menjelaskan bagaimana dampak dan akibatnya. di era yang semakin maju, sebagai orang orang yang sudah lebih mengerti tentang hidup harus memberi pengarahan ke adik-adiknya, orang tuanya bisa lebih mengawasi (bukan mengengkang) membimbing, memberitahu, menjadi teman bukan diktaktor dalam mengurus anak-anaknya.
Dalam kasus di SMP tersebut, membuktikannya, bahwa siswa dan siswi ini ingin tahu, ini gimana itu gimana. pengetahuan tentang seperti itu seharusnya sudah diberikan ke anak, hal dan akibatnya. jangan bilang belum waktu, atau usia mereka belum pantas dapat pengetahuan seperti itu. lantas kapan, ini era teknologi bung, semuanya sudah serba instan. kita tinggal search di search machine, sudah keluar dimana-mana. pengetahuan ini, video ini ataupun tata cara penggunaannya. semakin cepat laju teknologi, pengetahuan kita musti terus ditingkatkan, agar jangan kalah kita dengan anak didik kita. ini sebuah TAMPARAN yang sangat keras diberikan ke Pemerintah, Sekolah, Kepolisian dan KPAI. bagaimana tidak, anak SMP sudah berani membuat video seperti itu. mau jadi apa mereka kelak nanti? kru pembuat video dewasa? atau jadi artis dan pemerannya? untungnya mereka masih punya malu saat video itu tersebar keluar sekolah, coba tidak punya malu, mungkin mereka akan berkata "ini cita-cita saya, mungkin pihak bangbros akan meminang saya kelak" what!! kalo ini terjadi, mungkin negara kita sudah bisa menyaingi jepang dan amerika serikat dalam industri video dewasa dan negara kita bisa masuk jajaran negara kaya tentu saja.
Jangan hanya menyalahkan pihak sekolah (kepsek, wali kelas, guru BP, satpam dan penjaga sekolah) salahkan diri kita. jangan memberi sanksi pada murid yang terlibat, berikan pengarahan, berikan moral dan motivasi agar bisa bangkit serta sadar, jangan jauhi mereka. Rangkul mereka seperti teman, ini bukan salah mereka, kesalahan mereka kesalahan kita semua. kesalahan bangsa ini yang terlalu terpaku pada aturan, tidak memahami apa keinginan si anak.
kecepatan teknologi yang membuat kita tak berdaya membendung ini semua. pikiran kita terlalu kolot atau terlalu menerima, mana yang pantas diterima dan mana yang tidak pantas dilakukan. kita mengatakan "masih SMP sudah berani melakukan adegan seperti itu" tapi kita tidak sadar, untuk usia saya(kelahiran 90an) saat smp sudah melihat video seperti itu, mungkin di usia anda (kelahiran 70 - 80an) saat smp melihat dari gambar atau cerita-cerita begituan, hanya berbeda 10 tahun saja kita bisa lihat. anda membacanya, saya melihatnya, dan mereka melakukannya. ini karna tidak adanya filter dan bimbingan keagamaan. kita musti kembali ke masa remaja, apakah kita pantas menyalahkan mereka? bagaimana jika kita diposisi mereka?
untuk GURU-GURU diluar sana, rasanya saatnya kita merenungkan, apa yang salah dari diri kita. cara kita memberitahu mereka, cara kita merangkul mereka, bagaimana berteman dengan mereka. jangan jadi guru, jadilah teman untuk mereka. buatlah mereka nyaman. dan jangan pilih kasih terhadap murid pintar dan berprestasi saja.
untuk KPAI, berikan waktu anda untuk memberikan arahan tentang pendidikan anak-anak dibawah umur, berikan arahan tentang sex education. jangan anggap ini tabu, tapi arahkan agar kedepan lebih baik dan lebih banyak agar mereka lebih banyak berpikir sebelum bertindak terlalu jauh. dan buat mereka nyaman ke anda :)
dan untuk kita yang telah melihat videonya, rangkul mereka kembali, jangan salahkan mereka, pelaku, perekam dan penyebar video tersebut. tapi salahkan kita karna kita juga yang menyebarkan dan menghujat si pemeran itu. jaga baik baik anak, adik, keponakan, dan tetangga anda agar tidak menjadi korban seperti ini. sekian dari saya, sebagai warga negara yang baik dan belum bisa membayar pajak dengan benar (karna saya masih mahasiswa loh) tetap maju bangsaku wassalam
salam damai
Nayumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar